Selasa, 10 April 2018

PROJECT WSN Progress 2

PROJECT WSN 
Progress 2


Gambar 1 Skematik node sensor

Skenario yang akan dilaksanakan adalah menggunakan kedua sensor tersebut yakni sensor magnetometer dan ultrasonic.  Bisa dilihat di gambar 1, gambar 1 adalah skematik dari Node yang terdiri dari mikrokontroller, magnetometer sensor dan ultrasonic . Node tersebut akan saling berkomunikasi melewati  jaringan wifi.

Gambar 2 Simulasi lahan parkir indoor

Simulasi menggunakan 10 node yang merepresntasikan lahan parkir yang kosong yang menggunakan node-node sensor untuk mendeteksi kosong atau tidaknya lahan parkir tersebut. Node-node sensor tersebut akan berkomunikasi dengan central node. Setelah berkomunikasi akan memunculkan guidance untuk calon pengguna lahan parkir.



Selasa, 03 April 2018

PROJECT WSN Progress 1

PROJECT WSN
KELOMPOK DOA IBU
PROGRESS 1

Parking Guidance with Wireless Sensor Network


Spesifikasi

Pada project ini digunakan alat-alat diharapkan dapat memenuhi kriteria berikut :

-Pertukaran data antar node sensor melalui wifi
-Pengoprasian pada area parkir indoor

Simulasi akan menggambarkan bagaimana node sensor akan berkomunikasi dengan central unit untuk mengidentifikasi space parkir mana yang sedang tidak diisi. Node sensor akan mengirimkan data ke central unit dimana central unit akan menampilkan data-data area parkir yang selanjutnya akan diploting. Kendaraan akan dibimbing ke area parkir yang kosong.

Node Sensor terdiri dari :
-Power source module
-Wifi module
-Magnetic Sensor
-Ultrasonic Sensor

Protokol yang akan digunakan MQTT, sedangkan base station merupakan PC.  Wireless sensor network menggunakan single hop dikarenakan dirasa lebih efektif untuk kasus yang berlokasi tidak terlalu luas (jika dibandingkan dengan alam) seperti tempat parkir indoor.

Kajian Pustaka :

Dasar Teori

1. Wireless Sensor Network

Wireless Sensor Network (WSN) adalah kumpulan dari node-node sensor yang saling berkomunikasi dengan satu sama lain dengan cara tertentu.   Pemanfaatan WSN sendir memiliki tujuan masing-masing mulai dari pemantauan satu parameter hingga banyak parameter, Topologi pada WSN ada dua macam yakni single hop dan multi hop. Node sensor berkomunikasi secara langsung dengan base station sedangkan multi hop menggunakan aggregation node untuk menghubungkan sensor node dengan base station, Pada project ini akan digunakan arsitektur single hop dikarenakan asumsi lahan parkir indoor dan tidak terlalu luas,

2. Mikrokontroller

Mikrokontroller adalah sebuah komputer yang hadir dengan IC yang terintegrasi untuk melakukan tugas yang spesifik. Mikrokontroller terdiri dari memory, peripheral standar dan juga prosesor. Mikrokontroller digunakan untuk mengatur kinerja dari sensor-sensor yang digunakan dalam wireless sensor network. Salah satu kelebihan mikrokontroller adalah konsumsi daya yang digunakan lebih sedikit. Selain itu bentuknya yang tidak terlalu besar juga dapat menghemat ruang untuk pengoprasiannya. Dalam project ini direncanakan akan menggunakan mikrokontroller yang dapat berkomunikasi melalui wifi.

3. Protokol MQTT

Message Queuing Telemetry Transport atau biasa disingkat MQTT adalah sebuah protokol publish dan subscribe yang ringan, open, simple dan mudah diimplementasikan. Karakteristik ini merupakan karakteristik yang ideal untuk berbagai macam situasi. Protokol ini digunakan di linkungan komunkiasi machine to machine (M2M) dan Internet of Things (IoT) yang membutuhkan keringanan dalam pengoprasiannya, Dalam project ini protokol MQTT diharapkan dapat menjembatani antara node sensor dan base station untuk saling berkomunikasi.

Penelitian Terkait

Pada penelitian [1] dan [2] disebutkan bahwa  WSN dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam penempatan kendaraan di lahan parkir. Pada penelitian [1] disebutkan bahwa node yang dibuat khusus untuk mendeteksi kendaraan akan mengirimkan data ke broker yang selanjutnya akan ditampilkan di plotting layar, Pada penelitian [2] disebutkan bahwa kendaraan yang telah mendapat informasi keberadaan lahan parkir kosong  dapat dibimbing ke lahan parkir yang kosong tersebut dengan penampilan lokasi lahan parkir tersebut.

Pada penelitian [2] dan [3] dibahas mengenai sensor yang digunakan dalam pengaplikasian Parking Gudance System. Pada peneltian [2] disebutkan bahwa  pendeteksian terisi atau tidaknya lahan parkri dapat menggunakan ultrasonic sensor. Ultrasonic sensor dapat memantulkan gelombang untuk mendeteksi kendaraan. Pada penelitian [3] digunakan magnetoresistive sensor untuk mendeteksi kendaraan dikarenakan kendaraan memiliki kandungan besi yang magnetis.


Daftar Pustaka
[1] S.-e. Yoo and K. C. Poh, "PGS: Parking Guidance System based on Wirelss Sensor Network," in ISWPC 2008, Seoul, 2008.
[2] M. Y. I. Idris and E. M. Tamil, "Parking Guidance System Utilizing Wireless Sensor Network and Ultrasonic Sensor," in ANSI, Kuala Lumpur, 2009.
[3]M. Zilys, "Vehicle Detection based on Magneto-Resistive," in Departement of Technology Lithuania, Kaunas, 2015.